🪩 Cara Membuat Buku Cerita Bergambar

5 Buku Cerita Selamat Malam Kami PDF. Ia adalah PDF buku cerita yang sangat mudah dan pendek dengan jumlah 74 perkataan. Ceritanya mudah dan perkataan mudah dipelajari. Buku bergambar yang menghiburkan untuk kanak-kanak tadika. Muka surat: 6 Saiz Fail: 1,579KB Saiz halaman: 11.00 Ă— 8.50 in (landskap) #6 Caterpillar Mencari Kasut
Introduction Traditional Versus Digital Method Traditional Method Digital Method Comparison Table Traditional Vs Digital Method Advantages of Using Langkah Mudah Membuat Buku Cerita Bergambar User-Friendly Cost-Effective Customizable Templates Wide-Range of Distribution Conclusion Share thisRelated posts Jika Anda ingin membuat buku cerita bergambar, tetapi tidak tahu harus mulai darimana, jangan khawatir! Ada banyak langkah mudah yang bisa Anda ikuti untuk membuat buku cerita bergambar yang keren dan menarik. Artikel ini akan memberitahu cara-cara yang mudah dan praktis untuk membuat buku cerita bergambar yang bisa Anda ikuti. Memiliki ide cerita yang unik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam membuat buku cerita bergambar. Ide segar bisa membuat buku Anda lebih menarik dan diminati oleh banyak orang. Artikel ini juga akan membahas bagaimana Anda bisa mendapatkan ide cerita yang unik dan menarik untuk buku Anda. Tidak hanya itu, kita juga akan membahas teknik menggambar ilustrasi yang baik dan benar. Ilustrasi atau gambar dalam buku cerita sangat penting karena mampu menjadikan buku lebih hidup dan menarik bagi pembaca. Dengan teknik yang tepat, Anda bisa membuat ilustrasi yang indah dan menyenangkan untuk dilihat. Membuat buku cerita bergambar mungkin tampak seperti pekerjaan yang menakutkan bagi beberapa orang, namun dengan bantuan artikel ini, Anda akan merasa lebih yakin dan siap untuk membuat buku cerita bergambar yang keren dan menarik. Simak artikel ini sampai selesai untuk memperoleh tips dan trik yang berguna dalam menciptakan karya terbaik Anda. “Cara Membuat Buku Cerita Bergambar” ~ bbaz Introduction Buku cerita bergambar is a great way to encourage children’s creativity and imagination. Not only do these books help enhance their reading and writing skills, but they also promote visual literacy. However, creating a book can seem like a daunting task, especially for first-time authors. Luckily, langkah mudah membuat buku cerita bergambar offers a straightforward approach that makes the process less overwhelming. In this article, we’ll compare various methods for making a book and discuss the advantages of using langkah mudah. Traditional Versus Digital Method Traditional Method Historically, creating a book involves using pen and paper or a typewriter. Once you finish writing your stories, you’d draw your illustrations along with it. Traditional creation would require a lot of time, effort, and patience. Not to mention, there’s the added task of binding the pages together into a final book that looks professional. Digital Method In recent years, creating books digitally has gained popularity because of advancements in technology. Software programs such as Microsoft Word and Adobe InDesign make it easier to write, design, and layout a book. There are also free online resources available such as Canva and Book Creator which offer templates and guides for beginners. Creating a book digitally allows for faster editing, easy formatting, and multiple distribution options. Comparison Table Traditional Vs Digital Method Traditional Method Digital Method Requires more time and effort Allows for faster editing Require additional steps such as binding pages Easy formatting Fewer layout options Multiple distribution options Advantages of Using Langkah Mudah Membuat Buku Cerita Bergambar User-Friendly Langkah mudah is very user-friendly. It simplifies the whole process by walking authors through each step, from concept planning to publication. Even people who have never made a book before can follow the steps without difficulty. Cost-Effective Making a book physically can come with a hefty price tag, especially if you have little experience in publishing. On the other hand, langkah mudah provides low-cost alternatives to authors. Since it mainly uses digital tools, it minimizes costs related to publishing, printing and distribution. Customizable Templates One of the best features of langkah mudah is the customizable book templates. These templates provide authors with pre-design layouts, characters, and graphics. You don’t need to worry about making your own illustrations because there are already existing templates you can use. You can even pick the design and layout that fits perfectly with the story you want to tell. Wide-Range of Distribution Langkah mudah offers a wide range of distribution options that allows you to reach audiences worldwide. Once you finish creating your book, you can publish it as an e-book, print-on-demand, or both. This flexibility allows authors to target a variety of readers based on their preference, from physical book enthusiasts to digital book lovers. Conclusion In conclusion, creating a book may seem challenging, but with Langkah Mudah Membuat Buku Cerita Bergambar, the entire process has been made easier. Whether you are an aspiring author or an experienced one, langkah mudah provides a seamless and cost-effective way to bring your stories to life. As the world becomes more digital, this platform ensures that your book reaches a larger audience, regardless of their location. So why not try out langkah mudah in your next book creation venture? Terima kasih telah membaca artikel tentang langkah mudah membuat buku cerita bergambar. Semoga informasi yang kami bagikan bermanfaat bagi Anda yang ingin menciptakan karya yang bermanfaat bagi banyak orang. Kami berharap, dengan tips dan trik yang kami berikan, Anda akan semakin terasah kreativitas dan imajinasi dalam menulis cerita dan menggambar ilustrasi. Jangan takut untuk mencoba dan terus berlatih, karena seperti yang dikatakan, practice makes perfect. Untuk lebih jauh mengeksplorasi dunia cetak-mencetak buku, jangan ragu untuk mengunjungi toko buku terdekat atau bahkan menerbitkan buku sendiri. Kita dapat menjadi penulis dan ilustrator sukses dengan kerja keras dan tekad. Orang juga bertanya tentang Langkah Mudah Membuat Buku Cerita Bergambar Bagaimana cara membuat plot cerita yang menarik? Apakah saya harus menggambar sendiri atau menggunakan gambar dari internet? Berapa banyak kata yang sebaiknya ada dalam setiap halaman buku? Bagaimana cara memilih font dan ukuran huruf yang tepat? Apakah saya harus mencetak buku sendiri atau menggunakan jasa percetakan? Bagaimana cara mempromosikan buku cerita bergambar saya? Apakah ada tips untuk membuat cover buku yang menarik perhatian pembaca? Berapa biaya yang diperlukan untuk membuat satu buku cerita bergambar? Jawaban 1. Buatlah plot cerita yang menarik dengan mempertimbangkan unsur-unsur seperti konflik, karakter, dan tema. 2. Anda bisa menggunakan gambar dari internet atau menggambar sendiri sesuai dengan kemampuan Anda. 3. Sebaiknya tidak terlalu banyak kata dalam setiap halaman agar mudah dibaca oleh anak-anak. 4. Pilihlah font dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan cocok dengan tema buku cerita bergambar Anda. 5. Tergantung pada budget dan jumlah buku yang ingin dicetak, Anda bisa mencetak sendiri atau menggunakan jasa percetakan. 6. Promosikan buku cerita bergambar Anda melalui media sosial, event buku, atau kerja sama dengan toko buku. 7. Buatlah cover buku yang menarik dan mencerminkan isi cerita dengan mempertimbangkan warna, gambar, dan judul yang tepat. 8. Biaya untuk membuat satu buku cerita bergambar tergantung pada banyak faktor seperti jumlah halaman, jenis kertas, dan jasa percetakan yang digunakan.
AkasMembuat "Buku" Cerita Bergambar tentang Coronavirus. "Ibu, I want to make a book about coronavirus.". Begitu kata Akas saat dia mengambil selembar kertas origami, dan melipatnya jadi dua bagian. Saat itu memang saya lagi lihat-lihat berita COVID-19 di laptop, dan Akas sepertinya ngeh yang saya baca itu tentang apa, dari ilustrasi Unduh PDF Unduh PDF Anda mungkin punya ide cerita yang bagus, tetapi sulit menyusun plotnya. Tidak perlu frustrasi. Mulailah dengan merencanakan ide, seperti premis, tokoh, dan latar. Selanjutnya, susunlah jalan cerita menggunakan teknik bercerita. Terakhir, Anda dapat membuat kerangka plot supaya alurnya lebih mudah diuraikan. 1 Carilah inspirasi untuk menciptakan ide plot. Anda perlu menuliskan ide ini sebelum dapat mengembangkannya jadi cerita lengkap. Cobalah menulis apa saja yang ada dalam pikiran Anda, atau buat daftar ide. Tulis dengan bebas, jangan khawatir apakah masuk akal atau tidak. Usahakan saja untuk memasukkan semua ide yang cocok.[1] Tuangkan ide, tokoh, latar, atau adegan sesuai apa yang ada dalam pikiran Anda. Anda juga bisa membuat mind map untuk mengembangkan ide supaya dapat melihatnya secara visual. KIAT PAKAR Lucy V. Hay adalah penulis, penyunting naskah, dan penulis blog yang membantu penulis lain melalui lokakarya kepenulisan, kursus, dan blog bernama Bang2Write. Lucy adalah produser dua film menegangkan dari Inggris. Novel debutnya mengambil genre kejahatan berjudul The Other Twin, dan saat ini diadaptasi ke layar lebar oleh FreeLast TV, pembuat film Agatha Raisin yang berhasil masuk nominasi penghargaan Emmy. Premis akan menjadi ide yang mengontrol seluruh cerita. Pengarang dan penulis skenario Lucy Hay mengatakan "Jika Anda ingin menulis buku, yang pertama harus dipikirkan adalah konsep. Konsep ini yang akan membuat pembaca memilih buku Anda. Setelah itu, pikirkan bagaimana plotnya. Biasanya itu melibatkan struktur cerita dan tokoh. Tokoh harus membutuhkan sesuatu, dan dia akan mendapat banyak rintangan, seperti situasi dan tokoh antagonis." 2 Tulis premis atau ringkasan cerita. Premis adalah ide dasar cerita. Anda bisa mulai dengan satu kalimat saja, tetapi terus kembangkan sampai menjadi ringkasan.[2] Anda bisa mulai dengan kalimat premis seperti ini dua sahabat mengalami kecelakaan mobil, tetapi hanya satu gadis yang diselamatkan dari mobil. Berikut contoh ringkasannya Kait dan sahabatnya Maria senang sekali ketika diundang ke pesta terbesar tahun itu. Akan tetapi, dalam perjalanan pulang, mobil Kait tergelincir di jalan yang basah dan menabrak pohon. Saat dia bangun di rumah sakit, Kait baru tahu bahwa Maria tidak ada di dalam mobil. Semua orang yakin Maria lari dengan seseorang, tapi Kait tahu bahwa temannya itu ada bersamanya pada malam kecelakaan. 3 Buatlah catatan tokoh untuk tokoh utama dan tokoh pendukung. Tuliskan deskripsi, detail pribadi, sifat, serta kesukaan dan ketidaksukaan tokoh. Ciptakan cerita latar belakang tokoh utama. Deskripsikan tokoh di awal cerita, serta perubahan mereka di sepanjang cerita.[3] Yang paling penting, tentukan apa yang diinginkan tokoh.[4] Panjang pendeknya catatan tokoh disesuaikan keinginan Anda. Untuk cerita pendek, Anda dapat membuat kerangka untuk tokoh pendukung. Templat catatan tokoh dapat ditemukan di sini 4 Tentukan konflik. Konflik harus muncul di awal cerita sehingga pembaca dapat mengalami sendiri ketegangannya. Konflik dikembangkan di sepanjang cerita, dan mencapai puncaknya saat klimaks. Di akhir cerita, konflik harus diselesaikan.[5] Konflik internal terjadi antara tokoh dan dirinya sendiri. Misalnya, tokoh tahu bahwa apa yang dia lakukan salah, tetapi sulit berhenti. Konflik eksternal terjadi di luar tokoh. Ada tiga jenis konflik eksternal Manusia versus manusia Tokoh utama menghadapi antagonis. Misalnya, seorang gadis mengonfrontasi perundungnya. Manusia versus alam Tokoh utama menghadapi elemen alam. Misalnya, beberapa orang yang berkemah harus bertahan di hutan saat badai dahsyat. Manusia versus masyarakat Tokoh utama menghadapi masalah dalam masyarakat atau aturan masyarakat. Misalnya, seorang gadis terlibat dalam unjuk rasa untuk membantu perubahan hukum. 5 Tentukan latar. Latar adalah tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar sangat penting untuk plot karena akan memengaruhi situasi dan perkembangan cerita. Misalnya, masyarakat dan teknologi pada tahun 1920-an sangat berbeda dengan cerita yang berlatar tahun 2018.[6] Jika menciptakan latar pada tempat atau periode waktu yang tidak familier bagi Anda, lakukan riset untuk mempelajarinya. Itu akan membantu Anda ketika menulis tema cerita. Anda bisa melihat foto latar, baik dari foto pribadi maupun gambar di internet. Iklan 1 Tuliskan ide adegan yang muncul di kepala Anda. Jangan khawatir apakah adegan itu masuk akal atau urut. Catat saja di atas kertas. Anda boleh menulis adegan paling menarik lebih dahulu, kemudian menambahkan adegan lain.[7] Jangan memaksa diri untuk menulis sesuai urutan. Makin banyak yang ditulis, makin mudah mengisi kekosongannya. 2 Ciptakan adegan pembuka yang memikat pembaca. Adegan ini harus memperkenalkan tokoh dan latar. Tunjukkan tokoh dalam situasi sehari-hari yang dapat dipahami pembaca. Isyaratkan konflik dengan membuat tokoh menghadapi masalah.[8] Adegan ini berperan sebagai eksposisi jika Anda mengikuti kerangka plot tradisional. Misalnya, dalam cerita tentang Kait dan Maria di atas, Anda bisa membuka cerita dengan Kait dan Maria yang menuju pesta. Mobil yang dikemudikan Kait meluncur ke trotoar sehingga Kait harus berusaha mengendalikan mobilnya. 3 Tuliskan insiden pemanas. Ini adalah adegan yang memulai plot. Insiden ini terjadi di awal cerita, seperti adegan pertama dalam cerita pendek atau beberapa bab pertama novel. Pastikan insiden pemanas ini memulai konflik.[9] Dalam cerita singkat, adegan pembuka dan insiden pemanas bisa dimasukkan ke dalam adegan yang sama. Misalnya, insiden pemanas dalam cerita Kait dan Maria adalah ketika mobil menabrak pohon. 4 Bangun peningkatan aksi untuk membuat ketegangan makin intens. Peningkatan aksi dimulai setelah insiden pemanas dan membawa pembaca menuju klimaks. Ketegangan dibangun dengan perlahan di sepanjang cerita. Aksi ini bisa dimuat dalam satu adegan untuk cerita pendek, tetapi cerita yang lebih panjang memuat banyak peningkatan aksi.[10] Dalam cerita panjang, sebaiknya selipkan momen pelepas ketegangan untuk memberi istirahat kepada pembaca. Misalnya, peningkatan aksi dalam cerita Kait dan Maria ditampilkan saat Kait berada di rumah sakit, Kait berbicara dengan polisi, Kait dihukum orang tuanya karena menyetir, Kait menghubungi teman-temannya untuk mencari Maria, Kait mencari jejak Maria di media sosial, dan Kait menyelidiki mobil dan barang-barangnya untuk mencari tanda-tanda Maria. 5 Tulis bagian klimaks. Klimaks adalah puncak cerita ketika tokoh utama menghadapi konflik. Bagian ini akan menjadi puncak emosional cerita karena ketegangan meningkat setinggi-tingginya.[11] Misalnya, klimaks dalam cerita Kait dan Maria adalah ketika Kait menemukan ponsel Maria di bawah jok mobil, bukti bahwa selama ini dia benar. Kait membawa mobil ayahnya tanpa izin ke tempat tabrakan untuk mencari Maria. Begitu polisi datang, Kait diam-diam masuk ke hutan untuk mencari temannya. Saat polisi hampir mencapainya, Kait menemukan tubuh temannya yang terluka meringkuk di antara semak-semak. 6 Tentukan adegan untuk penurunan aksi. Penurunan aksi dimasukkan setelah klimaks. Bagian ini singkat saja, membawa pembaca pada resolusi. Fungsinya adalah untuk menyimpulkan plot.[12] Untuk cerita Kait dan Maria, penurunan aksinya mungkin ketika Kait mencari bantuan untuk Maria, Maria memulihkan diri di rumah sakit, dan semua orang minta maaf karena tidak percaya kepada Kait. 7 Buatlah resolusi memuaskan untuk mengakhiri cerita. Akhir cerita harus membuat pembaca merasa bahwa semua bagian konflik sudah selesai. Akhir cerita tidak harus bahagia karena banyak cerita yang berakhir dengan penutup tidak bahagia. Akan tetapi, pembaca harus puas dan menerima pesan dalam cerita tersebut.[13] Cerita Kait dan Maria dapat diakhiri dengan perayaan kecil atas kesembuhan Maria. 8 Isi kekosongan di antara adegan, jika perlu. Setelah jalan cerita dasar sudah dituliskan, mungkin Anda baru menyadari bahwa ada adegan yang tidak terhubung dengan satu sama lain. Tidak masalah. Pada titik ini, Anda bisa menciptakan koneksi untuk mengisi kekosongan dalam plot tersebut.[14] Jika Anda tidak yakin bagaimana menghubungkan A ke B, buat catatan untuk mengerjakannya nanti. Lanjutkan menulis. Anda bisa kembali pada kekosongan tersebut sesudahnya. Iklan 1 Putuskan sedetail apa kerangka yang Anda inginkan. Mungkin Anda ingin menyediakan satu kalimat ringkasan atau menulis semua yang terjadi dalam tiap adegan. Silakan pilih yang mana. Kedua strategi itu efektif untuk membuat kerangka plot yang bagus.[15] Ingat, kerangka plot bisa dibuat nanti, tidak perlu menulis semuanya sekarang. 2 Buatlah kerangka alfanumerik untuk mengatur informasi. Kerangka alfanumerik sangat bagus untuk menciptakan lapis demi lapis informasi, sempurna untuk kerangka plot. Kerangka dasar terdiri dari satu atau dua lapisan, tetapi Anda dapat menambahnya jika menyukai kerangka yang lebih rinci. Berikut sistem penomoran dasar untuk kerangka[16] Angka Romawi I, II, III, IV, V untuk poin utama. Misalnya, buatlah ringkasan adegan satu kalimat. Huruf besar A, B, C untuk subpoin. Misalnya, tulis tiap aksi yang terjadi dalam adegan tertentu. Angka latin 1, 2, 3 untuk detail pendukung. Misalnya, informasi penting atau informasi tentang tokoh pendukung. Huruf kecil a, b, c untuk detail kecil. Misalnya, detail karakterisasi yang akan dimasukkan dalam adegan. 3 Mulailah dengan awal cerita dan teruskan sampai ke akhir. Ini mudah saja karena Anda sudah menyusun jalan cerita. Tuliskan adegan demi adegan sesuai urutannya.[17] Nomori tiap adegan dalam kerangka. 4 Tulis ringkasan satu kalimat yang menjelaskan tiap adegan. Ini nantinya akan menjadi poin utama. Masukkan tiap adegan dalam cerita.[18] Jika ada kekosongan, cobalah mengisinya. Jika tidak yakin bagaimana caranya, masukkan poin utama yang menyatakan apa yang perlu terjadi untuk menghubungkan poin-poin plot tersebut. 5 Uraikan adegan jika Anda mau. Detail tidak perlu dimasukkan ke dalam kerangka jika Anda tidak menginginkannya. Akan tetapi, itu akan memudahkan penulisan cerita tergantung gaya penulisan Anda. Berikut beberapa cara untuk menguraikan adegan[19] Tulis semua tokoh yang ada di dalam adegan. Tulis semua aksi yang terjadi dalam adegan. Tulis detail penting yang digunakan untuk mengembangkan karakterisasi, peringatan, ketegangan, dsb. Iklan Posisikan diri Anda sebagai tokoh ketika menentukan aksinya. Ingat, plot terbentuk dari motivasi tokoh. Konsentrasikan penciptaan tokoh sebelum Anda berencana untuk mengembangkan peristiwa besar. Jika Anda menulis cerita yang membutuhkan penjahat, beri motivasi pada penjahat tersebut. Setelah ini dipikirkan, akan lebih mudah menyusun plot. Tulis beberapa ide menarik yang Anda pikirkan. Beberapa mungkin sesuai dalam plot. Jika tidak sesuai, simpan untuk cerita lain. Berpeganglah pada motivasi tokoh. Memaksakan tokoh dalam plot akan tampak palsu. Percayalah pada tokoh, dan gunakan latar belakang mereka untuk menyelesaikan konflik. Dengan cara itu, plot akan lebih mengalir. Seimbangkan emosi dalam cerita. Jika Anda menulis tragedi, masukkan sedikit humor. Tambahkan sentuhan drama pada komedi ringan. Jika menulis roman, masukkan beberapa ketegangan. Ingatlah untuk mengukur tiap adegan. Ciptakan keseimbangan antara aksi, drama, dan ketegangan. Iklan Peringatan Jangan terburu-buru. Mungkin butuh waktu untuk menyelesaikan cerita, tetapi menulis dengan pelan tetapi pasti akan menghasilkan cerita yang lebih baik. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Berceritadengan buku bergambar adalah salah satu cara untuk membangun aplikatif dalam kegiatan sehari-hari yang natural seperti membaca buku cerita dan bermain literasi yang membuat anak tertarik dan termotivasi (Ruhaena, 2015:2). Penelitian tersebut memicu penulis untuk mengkaji bagaimana penggunaan cerita dengan buku cerita bergambar
Warning mengikuti langkah dalam tulisan ini mungkin berbahaya bagi anda! Sebenarnya sudah lama saya ingin sharing pengalaman dalam menulis buku picture book. Namun niat ini maju mundur karena mungkin semua langkah yang saya lakukan dari menangkap kelebatan ide hingga menjadi buku tidak ada yang cocok dengan teori. Lagipula saya belum menjadi penulis kaliber ultra, belum senior. Masih baru. Tetapi, ehem, karena keinginan untuk sharing ini meledak-ledak, maka saya tuliskan juga. Maka tulisan ini saya bilang sharing’ sekedar berbagi saja. Dan sudah saya tulis di bawah judul lo ya – untuk tidak mengikuti cara saya ini 🙂 . So don’t tell me anda tidak pernah diperingatkan sebelumnya *grin* Oke, beginilah tahapan-tahapan yang saya lalui saat menulis buku bergenre cerita bergambar untuk anak-anak 1. Menggali Ide Bagi saya ide itu bisa berloncatan dengan sendirinya saat sedang main dengan anak-anak. Jadi gak usah dicari, nanti juga nongol-nongol sendiri. Dan kunci penting lainnya dalam menggali ide adalah banyak-banyaklah bengong! plak Serius! Saat bengong bayangkanlah hal-hal yang enggak-enggak. Misalnya kue donat bisa terbang, atau awan berwarna merah, or cecak berbaju polkadot, atawa bunga bakung bersayap. Pokoknya explore your wildest imagination lah. fyi, ini contoh-contoh berasal dari khayalan saya sendiri. Dahuluu kebiasaan bengong dan berkhayal ini bagaikan suatu penyakit buat saya. Sekarang setelah tahu dunia tulis menulis, khayalan itu bisa jadi sumber ide tak terbatas. Mungkin ini yang namanya seni bengong’, the art of doing nothing 2. Memberi batasan pada Ide Sesudah dapat ide dasar, saya akan tentukan akan dibawa ke mana ide ini. Nilai atau pengetahuan macam apa yang mau saya tanamkan pada anak-anak. Cerita seperti apa yang ingin saya buat. Imaginasi bebas bukan berarti bisa melantur tanpa arah tujuan. Apalagi yang namanya cerita bergambar, biasanya untuk anak usia dini, anak usia dini belum bisa milih buku sendiri, pasti papa mamanya yang beliin, papa mama biasanya lebih suka melirik buku yang ada “pesan”nya 🙂 btw ini pendapat pribadi 3. Menentukan format Buat saya, ini adalah bagian yang paling menyebalkan dan membosankan *sigh* Di langkah ketiga ini saya harus menentukan jumlah halaman plus judul, jumlah kalimat per halaman, jumlah kata per kalimat, berima ataukah tidak, bentuk pantun atau narasi, dan kadang, jumlah ilustrasi. Format ini tentu saja bisa diacak-acak lagi oleh editor nanti, tapi paling tidak saat mengajukan naskah ke penerbit, penulis sudah punya konsep dulu tentang format yang diinginkan. 4. Tulis! Saya tidak dapat menulis sebelum menyelesaikan tiga tahapan di atas. Hal ini mungkin berbeda bagi penulis lain yang terbiasa menulis saja, pikirkan konsep dan format belakangan. Saya tidak bisa begitu. Proses yang saya jalani harus runut dari langkah 1,2,3 baru 4, menulis. Kalau tidak organisasi ide dalam otak saya bisa tercerai berai tanpa ujung pangkal. 5. Mencari Penerbit Langkah ini sudah tak perlu dibahas lagi. Semua penulis pasti sudah tahu suka dukanya. Intinya muka temboklah dan jangan menyerah. Saya juga pernah ditolak penerbit dengan alasan yang paling absurd kog. 6. Mencari ilustrator Berdasarkan pengalaman, saya ajukan dulu naskah pada penerbit, setelah penerbit acc barulah mencari ilustrator. Fee ilustrator pun biasanya akan dihandle langsung oleh penerbit. Memang ada penerbit yang minta penulis melengkapi naskah dengan ilustrasi terlebih dahulu sebelum mereka memberikan acc. Tapi saya memilih untuk tidak lagi mengirim naskah ke penerbit tipe kedua ini karena terus terang, saya irit, miskin bin pelit, jadi rasanya berat ngeluarin biaya di awal untuk mencari sampel ilustrasi. Saya sudah pernah bekerjasama dengan beberapa ilustrator luar biasa. Tanpa ilustrasi, naskah saya itu takkan ada apa-apanya. Dengan batuan para ilustrator handal itulah cerita bisa jadi lebih hidup. So, salam hormat untuk para ilustrator 🙂 Oh iya secuplik hasil karya para ilustrator buku-buku saya bisa diintip di laman “my books” di menu di atas. 7. Review review review, edit-edit-edit Pusing, bete, writer block, ogah-ogahan, sering ditinggal tidur dan biasanya baru mulai lancar kalau sudah mepet deadline. Inilah gambaran sempurna untuk apa yang saya alami pada tahapan ini *cengir* Dalam proses review dan editing, sebagai penulis pemula saya lebih banyak manut pada arahan editor, karena beliau-beliau itulah yang lebih tahu tentang selera pembaca, gaya penceritaan yang sedang in’ , tema yang lagi happening’ dan kemasan yang lebih cihu. 8. Tell the world! Review done. Selesai. Sambil nunggu naik cetak. Silakan narsis 🙂 Pasti sudah tidak ada lagi yang perlu diajari bagaimana caranya. Walaupun royalti baru akan datang beberapa bulan kemudian, pasti rasanya saat buku terbit itu sudah keperti kejatuhan duren sepohon-pohonnya 🙂 Oke sekian. Semoga tidak ada yang tersesat gara-gara mengikuti langkah-langkah dalam artikel ini 🙂 13Cara Menjadi Penulis Novel & Buku Profesional; Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula; 6 Tips Sederhana Cara Membuat Buku Novel; 2. Cergam. Jenis buku selanjutnya adalah cergam (cerita bergambar). Definisi cergam adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjelang libur semester, atau mungkin sudah libur, membuat saya ingin menulis terutama mengenai salah satu mata kuliah yang saya ampu kemarin, yaitu sastra anak. Profesi saya sebagai dosen memang menuntut saya untuk dapat mendalami dan menguasai setiap mata kuliah yang saya ampu, walaupun mungkin saya sudah mempelajari sebelumnya di bangku kuliah kali ini, khusus mata kuliah sastra anak di tempat saya mengajar yaitu Universitas Pamulang, saya berniat tidak hanya memperkenalkan kepada mahasiswa saya mengenai teori saja, namun juga ingin membangunkan skill mereka yang mungkin terpendam untuk menjadi salah satu yang mengkreasikan karya sastra anak, terutama dalam bentuk buku cerita bergambar. Saya sudah memberitahu para mahasiswa saya mengenai projek ini sebulan sebelumnya. Jadi, mereka perlu menyiapkan ide cerita yang juga meliputi tema, karakter, setting, plot, dan juga pesan moral yang dihaturkan baik secara tersirat maupun tersurat yang menjadi ciri khas dari karya sastra anak. Pada minggu terakhir pertemuan di kelas , setiap grup pun telah menyelesaian tugas projek mereka membuat buku cerita anak bergambar karya mereka. Sebagai pengantar buku-buku ini menggunakan Bahasa Inggris. Hasilnya pun tidak mengecewakan, mereka memang memiliki potensi. Walaupun, pasti masih ada kekurangan, tapi pun itu dapat ditutupi dengan antusiasme dan hasil yang cukup 6 buku cerita bergambar anak yang terkumpul dari 6 grup mahasiswa. Buku pertama berjudul The Mongkey and the Squirrel karya Aditya Tasya, Muhammad Ega, dan Nur Amalia yang bertema mengenai pentingnya kejujuran dalam proses dibandingkan dengan hasil yang didapati namun dengan cara yang curang. The Monkey and the Squirrel/Dokumen pribadi Lalu buku kedua berjudul The Frog and the Ant karya Aulia Dyah Pusparani, Gina Novianty, Gita Apriliani, dan Helmi Debataraja yang bertema mengenai persahabatan. Di buku cerita bergambar ini diceritakan persahabatan antara seekor katak dan sekor semut. Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa perbedaan antara sang katak dan si semut tidak menghalangi persahabatan mereka. 1 2 3 Lihat Pendidikan Selengkapnya
KumpulanCerita Pendek Untuk Anak. by Nandy sekitar setahun yang lalu. Kumpulan Cerita Pendek Untuk Anak - Adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih. Membuat para anak-anak menjadi gemar dan pandai dalam mengoperasikan teknologi. Namun, bagi para orang tua alangkah baiknya membatasi penggunaan teknologi seperti smartphone Cerita bergambar adalah susunan gambar-gambar yang dilengkapi teks dan membentuk suatu cerita. Komik adalah salah satu bentuk cerita bergambar. Cerita bergambar, biasanya tampil dalam format buku, bisa juga dengan selembar kertas, seperti cerita bergambar dalam sebuah poster. Cerita bergambar merupakan salah satu bagian dari gambar ilustrasi. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika membuat cerita bergambar Alat dan media gambar Aktivitas menggambar secara fisik merupakan aktivitas yang memerlukan adanya keterampilan menggunakan alat-alat gambar. Alat menggambar tersebut adalah alat yang digunakan dalam proses menggambar. Contohnya, pensil, penghapus, penggaris, krayon, balpoint, cat air, spidol warna, kuas, valet, dan lain juga Menggambar Ilustrasi Berbeda dengan media gambar. Media gambar adalah sebuah tempat dimana gambar harus dibuat. Media gambar merupakan ruang menggambar yang harus sesuai dengan jenis gambar yang akan dibuat. Kalian tidak mungkin membuat cerita bergambar di media kanvas. Karena kanvas lebih cocok digunakan untuk lukisan cat minyak. Atau anda tidak bisa membuat gambar cat air, di media kertas hvs. Pasti cat airnya akan bocor di kertas dan gambarnya menjasdi tidak karuan. Yang tepat bila anda ingin membuat cerita bergambar gunakanlah kertas HVS. Contoh media gambar antara lain, kertas HVS, kertas karton, kanvas, kain, papan, dan lain sebagainya. Rekomendasi Persiapkan pensil, penghapus dan penggaris untuk membuat sketsa pewarna seperti pensil warna atau spidol warna untuk mengisi sketsa yang sudah dibuat. Persiapkan balpoint hitam untuk mempertegas gambar karakter gambar. Persiapkan kertas HVS yang akan digunakan sebagai media cerita bergambar. Baca juga Membuat Cerita Bergambar 2. Menciptakan Karakter Utama Sebuah cerita bergambar pasti ada karakter utamanya. Doraemon adalah karakter utama komik doraemon. Sinchan adalah karakter utama komik Sinchan. Naruto adalah karakter utama komik adalah karakter utama komik juga Karakter Kartun Karakter utama biasanya bukan hanya karakter manusia saja. Doraemon itu karakter kucing yang lucu. Spongebob itu spons cuci piring. Jadi bila anda ingin membuat karakter baru, anda bisa saja membuat karakter utama cerita bergambar yang bersumber dari batu, kursi, pisang, dan semua benda atau makluk hidup yang ada, yang bisa anda gambarkan seolah-olah hidup. tema cerita Tema cerita dalam cerita bergambar atau komik adalah dasar cerita atau apa yang dibicarakan dalam sebuah gambar. Tema cerita bersifat umum, meliputi keseluruhan isi cerita. Misalnya cinta, persahabatan, persilatan, drama, komedi, dan lain-lain. Cerita Menentukan percakapan apa yang akan dimasukan dalam cerita bergambar. Menentukan latar belakang tempat saat terjadinya percakapan dalam sebuah gambar. Itulah cara membuat konteks cerita bergambar. Sketsa gambar Sketsa gambar adalah gambar rancangan atau dasar bagi sebuah gambar sebelum diwarnai. Sketsa gambar merupakan tahap persiapan untuk menciptakan gambar seutuhnya. Sehingga ketika membuat sketsa gambar sebaiknya menggunakan pensil dulu, supaya mudah dihapus saat ada kesalahan menggambar. Membuat kolom gambar untuk sebuah cerita bergambar juga dapat dilakukan saat tahap membuat sketsa itu, mengatur proporsi dan komposisi gambar dapat juga dilakukan saat membuat sketsa gambar. Setelah sketsa gambar telah di buat, langkah selanjutnya tinggal mewarnai. Mewarnai gambar itu bisa dengan teknik arsis untuk memberikan kesan gambar gelap terang, blok untuk mempertegas warna, dan membuat gradasi warna. Sebaiknya gunakan pewarna kering, seperti pensil warna. Bisa juga pakai spidol tapi harus rapi. Untuk mempertegas gambar, setiap garis dipertegas dengan balpoint warna hitam atau spidol kecil warna Ariyandi Gunawan Guru Seni Budaya SMPN 2 CIBADAK bukucerita bergambar yang berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa sekolah dasar kelas 1. Prosedur penelitian pengembangan mo-del Bord dan Gall dapat dijelaskan seba-gai berikut. Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan dilaksa-nakan sebagai langkah awal untuk men-gembangkan media buku cerita ber- freepik/gpointstudio Pengertian dan langkah membuat cerita bergambar. - Pada materi kelas 5 SD tema 4, kita akan belajar bersama tentang cerita bergambar, teman-teman. Sesuai dengan namanya, cerita bergambar dapat didefinisikan sebagai gambar yang memiliki alur atau cerita. Cerita bergambar adalah kombinasi dari gambar serta cerita yang banyak menarik minat anak-anak karena ilustrasi gambar yang menarik. Cerita bergambar ini dinilai tidak membosankan karena tidak hanya berisi tulisan saja seperti buku pada umumnya. Cerita bergambar ini umumnya dapat kita temui di buku pelajaran, buku cerita anak-anak, maupun komik. Kali ini Bobo akan memberikan penjelasan lengkap tentang pengertian, fungsi, dan langkah membuat cerita bergambar. Simak, yuk! Pengertian Cerita Bergambar Cerita bergambar adalah cerita yang dikemas dalam bentuk tulisan dan dilengkapi dengan gambar. Gambar merupakan visualisasi dari kalimat dan digunakan untuk memperjelas dan membuat alur cerita semakin jelas. Cerita bergambar disusun sesuai dengan tokoh, alur, setting, maupun amanat cerita, terutama jika gambar ditujukan untuk pendidikan anak-anak. Dalam cerita bergambar, perlu memperhatikan alur serta tema gambar agar dapat menarik perhatian anak-anak dan tidak membuatnya bosan. Baca Juga Cari Jawaban Kelas 5 SD Tema 2, Apa Saja Langkah-Langkah Membuat Gambar Cerita? Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Ceritayang baik adalah cerita yang bisa membuat pembacanya merasakan emosi yang dirasakan sang tokoh. Kalau pertengahan ceritamu biasa-biasa saja, datar-datar saja, dan tidak ada sesuatu yang bikin tokoh utama sedih/down/bingung/resah dan lainnya, serta enggak ada rasa 'petualangannya' sama sekali dan lain sebagainya, maka bisa dibilang

Unduh PDF Unduh PDF Menulis cerita anak membutuhkan imajinasi yang kuat dan kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang anak-anak. Anda mungkin perlu menulis cerita anak untuk keperluan kelas atau proyek pribadi. Untuk menulisnya, mulailah dengan melakukan curah pendapat mengenai topik yang dirasa menarik bagi anak-anak. Setelah itu, tulislah cerita dengan bagian pembuka yang memukau, gunakan alur yang kuat, dan cantumkan moral cerita. Pastikan Anda juga menyempurnakan cerita setelah selesai menulis draf agar cerita tersebut dapat menarik para pembaca muda. 1 Kenali kelompok usia yang menjadi target pembaca Anda. Cerita anak sering kali ditulis untuk kelompok usia tertentu. Apakah Anda ingin menulis cerita untuk balita? Atau anak-anak yang sudah lebih tua? Cobalah cari tahu apakah target pembaca adalah anak-anak dengan kelompok usia 2-4, 4-7, atau 8-10 tahun. Penggunaan bahasa, nada/suasana, dan gaya cerita akan berubah berdasarkan kelompok usia yang menjadi target Anda. [1] Sebagai contoh, jika Anda menulis cerita untuk kelompok anak berusia 2-4 atau 4-7 tahun, Anda perlu menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan kalimat yang sangat pendek. Jika Anda menulis cerita untuk kelompok anak usia 8-10 tahun, gunakan bahasa yang sedikit lebih kompleks dan kalimat yang lebih panjang dari empat atau lima kata. 2 Manfaatkan kenangan masa kecil sebagai inspirasi cerita. Pikirkan tentang kenangan masa kecil yang mengasyikkan, aneh, atau menakjubkan. Gunakan kenangan tersebut sebagai dasar cerita anak yang ingin ditulis. Sebagai contoh, mungkin Anda perlu mengalami hari yang aneh ketika duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar. Anda bisa mengubah pengalaman tersebut menjadi cerita yang menghibur. Anda juga mungkin pernah berkunjung ke luar negeri ketika masih sangat kecil dan mendapatkan pengalaman/cerita dari kunjungan tersebut yang akan disukai oleh anak-anak. 3 Pilih satu objek biasa dan buatlah objek tersebut menjadi hal yang fantastis. Pilihlah aktivitas atau kejadian sehari-hari dan tambahkan unsur-unsur unik pada aktivitas/kejadian tersebut. Jadikan satu objek sebagai hal fantastis dengan memasukkan elemen aneh atau magis ke dalamnya. Gunakan imajinasi Anda untuk mencoba melihat hal tersebut dari sudut pandang anak-anak. [2] Sebagai contoh, Anda bisa memilih hal seperti kunjungan ke dokter gigi dan membuatnya fantastis dengan menghidupkan mesin-mesin yang digunakan di ruang praktek. Anda juga bisa memanfaatkan pengalaman pertama berkunjung ke laut sebagai ide cerita dan membuatnya fantastis dengan menampilkan sosok anak-anak yang menjelajahi lautan dalam. 4 Pilih tema atau ide cerita. Adanya tema utama pada cerita membantu Anda mendapatkan ide. Fokuslah kepada tema seperti cinta, kehilangan, identitas, atau persahabatan dari sudut pandang anak-anak. Pikirkan cara pandang anak terhadap tema yang dipilih, kemudian jelajahi tema tersebut lebih jauh.[3] Sebagai contoh, Anda bisa menelusuri tema persahabatan dengan berfokus kepada hubungan antara seorang anak perempuan dengan kura-kura peliharaannya. 5 Buatlah karakter utama yang unik. Terkadang, cerita anak bergantung kepada karakter utama yang unik dan bisa anak-anak kaitkan dengan dirinya sendiri. Pikirkan tentang jenis karakter yang tidak sering ditampilkan di cerita anak. Buatlah karakter yang unik menggunakan sifat-sifat anak atau orang dewasa yang menarik dan bisa Anda temukan di dunia nyata. [4] Sebagai contoh, Anda mungkin melihat bahwa tidak banyak cerita anak yang menampilkan sosok anak perempuan berkulit gelap atau dari etnis lain selain etnis/ras mayoritas sebagai karakter utama cerita. Anda bisa membuat karakter utama yang mengisi kekosongan tersebut. 6 Berikan satu atau dua sifat/tabiat yang menonjol pada karakter utama. Buatlah karakter utama tampak menonjol bagi pembaca dengan memberikan karakter fisik yang unik, seperti gaya rambut, jenis pakaian, atau gaya berjalan tertentu. Anda juga bisa memberikan kepribadian khusus pada karakter utama, seperti berhati baik, menyukai tantangan, dan cenderung mendapatkan masalah.[5] Sebagai contoh, Anda bisa menciptakan karakter utama yang selalu mengepang rambutnya dan terobsesi dengan kura-kura. Atau, Anda juga bisa menciptakan karakter utama yang memiliki bekas luka yang jelas di tangannya akibat terjatuh dari pohon. 7 Buatlah permulaan atau pembuka cerita. Buatlah alur cerita dalam enam bagian, dimulai dari eksposisi atau bagian perkenalan. Pada bagian ini, Anda memperkenalkan latar, karakter utama, dan konflik. Mulailah dengan menampilkan nama karakter dan menjelaskan tempat atau lokasi tertentu. Setelah itu, Anda bisa membuat garis besar keinginan atau tujuan karakter, serta rintangan atau masalah yang harus ia hadapi. [6] Sebagai contoh, Anda bisa menulis bagian perkenalan seperti Alkisah, ada seorang anak perempuan bernama Asri yang menginginkan hewan peliharan. Asri menemukan seekor kura-kura di telaga dekat rumahnya. 8 Tampilkan insiden yang memicu emosi/masalah awal konflik. Insiden ini merupakan kejadian atau keputusan yang mengubah atau memberikan tantangan pada karakter utama. Insiden ini bisa ditimbulkan/datang dari karakter lain. Jika mau, insiden juga bisa disebabkan oleh institusi/lembaga tertentu mis. sekolah atau tempat kerja, atau alam mis. badai atau tornado. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan insiden seperti Ibu Asri berkata bahwa ia tidak boleh memiliki hewan peliharaan karena tanggung jawabnya terlalu besar. 9 Tampilkan tahap kenaikan konflik rising action. Pada tahap ini, Anda mengembangkan karakter utama dan menelusuri hubungannya dengan karakter lain dalam cerita. Tunjukkan kehidupannya di tengah insiden yang ada. Jelaskan caranya menghadapi atau menyesuaikan diri dengan insiden yang terjadi. Sebagai contoh, Anda bisa menulis Asri menemukan seekor kura-kura dan menyembunyikannya di dalam tasnya. Ia membawanya ke mana pun secara diam-diam agar ibunya tidak tahu. 10 Tampilkan puncak konflik atau klimaks yang dramatis. Puncak konflik atau klimaks merupakan titik tertinggi dalam cerita. Pada tahap ini, karakter utama harus membuat keputusan atau pilihan besar. Tahap ini biasanya penuh dengan “drama” dan menjadi bagian paling menarik dalam cerita. Sebagai contoh, Anda bisa menulis klimaks cerita seperti Ibu asri menemukan kura-kura di dalam tasnya dan mengatakan bahwa ia tidak boleh memeliharanya. 11 Cantumkan tahap penurunan konflik. Pada tahap ini, karakter utama menghadapi hasil keputusannya. Ia mungkin perlu mengubah sesuatu atau membuat keputusan. Karakter utama juga bisa bergabung dengan karakter lain pada tahap alur ini. Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan Asri dan ibunya bertengkar, dan kura-kura itu kabur. Setelah mengetahui bahwa kura-kura tersebut kabur, Asri dan ibunya segera mencarinya. 12 Akhiri cerita dengan resolusi. Tahap ini berfungsi untuk menutup cerita. Resolusi berfungsi untuk memberi tahu pembaca apakah karakter utama berhasil atau gagal mencapai tujuannya. Mungkin karakter utama di cerita Anda berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan, atau justru berkompromi dengan dirinya sendiri setelah mengalami kegagalan. Sebagai contoh, Anda bisa menulis resolusi cerita seperti Asri dan ibunya menemukan kura-kura tersebut di telaga. Mereka kemudian melihat kura-kura tersebut berenang menjauh. 13 Bacalah contoh cerita anak. Dapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai genre ini dengan membaca contoh cerita anak yang sukses/terkenal. Cobalah baca cerita yang berfokus kepada demografi atau kelompok usia anak yang Anda jadikan sebagai target pembaca. Anda bisa membaca cerita-cerita seperti Bawang Merah, Bawang Putih Serial Kisah dari Taman Wortel oleh Neil Connelly Timun Mas dan Raksasa Hijau Kisah si Kancil dan Buaya Iklan 1 Buatlah bagian pembuka/perkenalan yang menarik. Mulailah dengan satu kalimat yang bisa langsung menarik perhatian pembaca. Gunakan gambaran unik mengenai karakter utama sebagai pembuka. Tunjukkan tindakan yang dilakukan karakter tersebut. Bagian pembuka harus menentukan suasana cerita dan memungkinkan pembaca untuk menebak cerita. [7] Sebagai contoh, Anda bisa melihat bagian pembuka cerita “Si Kecil dan Buaya” “Alkisah, si kancil yang cerdik sedang duduk dan bersantai di bawah pohon. Ia menikmati suasana hutan yang sejuk dan rimbun. Tiba-tiba, perutnya mulai keroncongan….” Bagian pembuka ini menampilkan sifat, suasana, dan elemen unik pada karakter “kancil”. 2 Gunakan bahasa yang berkaitan dengan pancaindra dan tampilkan banyak detail. Hidupkan karakter utama dengan berfokus kepada apa yang ia lihat, cium, sentuh, rasakan, dan dengar. Gunakan pula bahasa yang mencerminkan pengalaman indra tersebut agar para pembaca tetap tertarik kepada cerita Anda.[8] Sebagai contoh, Anda bisa menggambarkan latar cerita sebagai tempat yang “tenang dan sejuk” atau “panas dan berdebu”. Anda juga bisa menggunakan kata atau efek suara seperti “pecah”, “meledak”, atau “mendesing” agar para pembaca terhibur dengan cerita Anda. 3 Tambahkan rima pada cerita. Tarik perhatian para pembaca dengan menyisipkan kata berima pada cerita. Cobalah buat dua kalimat berima, dengan rima pada akhir dari setiap kalimat. Anda juga bisa memasukkan rima pada kalimat yang sama, seperti, “Ia menemukan intan berlian” atau “Gadis itu melihat bintang di langit petang”. [9] Anda bisa menggunakan rima sempurna. Dalam hal ini, dua kata yang berima memiliki bunyi vokal dan konsonan yang serasi. Sebagai contoh, kata “suka” dan “duka” dapat menjadi rima yang sempurna. Anda juga bisa menggunakan rima tak sempurna. Dalam hal ini, hanya bunyi vokal atau konsonan saja yang serasi. Sebagai contoh, kata “bumi” dan “sunyi” dapat menjadi pasangan rima tak sempurna karena hanya bunyi vokal “i” saja yang sesuai. 4 Gunakan repetisi atau pengulangan. Tonjolkan bahasa dalam cerita dengan mengulangi kata atau frasa kunci di sepanjang cerita. Pengulangan membantu para pembaca untuk tetap tertarik dan mengingat cerita yang ditulis. [10] Sebagai contoh, Anda bisa mengulang pertanyaan seperti “Di mana si pus?” di sepanjang cerita. Anda juga bisa mengulangi frasa seperti “Astaga!” atau “Akhirnya datang juga!” untuk menjaga alur atau “energi” pada cerita. 5 Cantumkan aliterasi, metafora, dan simile. Majas aliterasi mengacu pada penggunaan huruf konsonan yang sama pada setiap kata, seperti pada frasa “Kumba si Kucing Kumal” atau “Denting dawai Dewi”. Aliterasi dapat menjadi elemen yang menarik untuk menambahkan rima pada tulisan dan membuat cerita menarik bagi anak-anak. [11] Metafora mengacu kepada perbandingan dua hal. Sebagai contoh, Anda bisa mencantumkan metafora seperti “Bintang adalah mata dewa yang berkedip di langit.” Simile mengacu kepada perbandingan dua hal yang menggunakan kata sambung “seperti” atau “bagai”. Sebagai contoh, Anda bisa mencantumkan simile seperti “Ia bagaikan burung dalam sangkar emas.” 6 Buatlah karakter utama menghadapi konflik tertentu. Elemen penting dalam cerita yang baik adalah konflik. Pada tahap ini, karakter utama harus melewati rintangan atau masalah agar berhasil mendapatkan sesuatu. Tampilkan satu konflik saja yang konkret dan jelas untuk pembaca dalam cerita Anda. Karakter utama dalam cerita mungkin harus menghadapi masalah penerimaan oleh orang lain, masalah keluarga, atau masalah perkembangan fisiknya. [12] Konflik umum lainnya yang ditampilkan di cerita anak adalah rasa takut terhadap sesuatu yang belum diketahui, seperti pembelajaran keahlian baru, kunjungan ke tempat baru, atau pengalaman tersesat. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan karakter utama yang kesulitan untuk berbaur dengan teman-temannya di sekolah sehingga ia menjadikan seekor kura-kura sebagai sahabat terbaiknya. Anda juga bisa menampilkan karakter utama yang takut dengan ruang bawah tanah atau loteng di rumahnya dan belajar untuk melawan rasa takutnya tersebut. 7 Tampilkan moral cerita dalam cara yang menarik dan menginspirasi, tanpa terkesan “mengajari”. Kebanyakan cerita anak menampilkan akhir yang bahagia dan menginspirasi dengan moral cerita. Hindari pembuatan moral cerita yang terasa terlalu “berat” untuk anak-anak. Moral yang ditampilkan secara sepintas dirasa lebih efektif dan tidak terlalu “eksplisit” bagi para pembaca. [13] Cobalah tunjukkan moral cerita melalui tindakan karakter. Sebagai contoh, Anda bisa menampilkan karakter Asri dan ibunya berpelukan di pinggir telaga ketika si kura-kura berenang menjauh. Tindakan ini dapat mencerminkan moral cerita berupa pencarian dukungan emosional melalui keluarga, tanpa memberi tahu pembaca secara eksplisit mengenai moral cerita itu sendiri. 8 Buatlah ilustrasi untuk cerita Anda. Kebanyakan buku cerita anak dilengkapi dengan ilustrasi untuk menghidupkan cerita secara visual. Anda bisa mencoba membuat sendiri illustrasi cerita atau menyewa jasa ilustrator. [14] Pada banyak buku cerita anak, ilustrasi yang ditampilkan memiliki setengah peran penting dalam menyampaikan cerita kepada pembaca. Anda bisa menampilkan detail karakter seperti pakaian, gaya rambut, ekspresi wajah, dan warna pada ilustrasi cerita. Biasanya, ilustrasi untuk buku anak dibuat setelah cerita selesai ditulis. Dengan cara ini, ilustrator bisa menggambarkan berdasarkan konten di setiap adegan atau baris cerita. Iklan 1Bacalah cerita dengan lantang. Setelah selesai menulis draf, bacakan draf tersebut dengan lantang kepada diri sendiri. Dengarkan bunyi atau cerita tersebut. Perhatikan apakah ada penggunaan bahasa yang terlalu rumit atau tinggi bagi kelompok usia target pembaca. Perbaiki cerita agar mudah dibaca dan diikuti oleh anak-anak. 2Tunjukan cerita yang ditulis kepada anak-anak. Dapatkan umpan balik dari kelompok usia target pembaca. Mintalah adik, anggota keluarga yang masih kecil, atau anak-anak di sekolah Anda untuk membaca cerita yang Anda tulis dan memberikan tanggapan. Sesuaikan cerita dengan tanggapan yang diberikan agar cerita lebih menarik dan mudah dipahami/dikaitkan dengan anak-anak. [15] 3Revisi panjang dan kejelasan cerita. Baca kembali draf dengan hati-hati dan pastikan cerita tidak terlalu panjang. Biasanya, cerita anak yang paling efektif adalah cerita yang singkat dan tidak bertele-tele. Kebanyakan cerita anak terdiri atas teks yang sangat singkat. Meskipun singkat, teks pada cerita dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyampaikan cerita. 4 Cobalah terbitkan cerita yang Anda tulis. Jika Anda menyukai cerita yang ditulis, Anda bisa mengirimkannya ke penerbit buku anak. Buatlah surat pengajuan cerita anak yang Anda tulis dan kirimkan ke editor atau pihak penerbit. Anda juga bisa mencoba menerbitkan sendiri buku yang ditulis dan menjualnya kepada para pembaca melalui internet. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Selainformat cerita bergambar, Anda dapat mengaplikasikan template komik untuk membuat cover buku. Bagaimana cara membuat sampul buku komik yang bagus? Pertama, tentukan dimensi sampul buku komik Anda. Buat desain judul, lalu sesuaikan dengan seni sampul. Pastikan nada dan kualitas komik telah sesuai dengan sampul, lalu gunakan kontras Halo, Laela A. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya. Cara membuat buku cerita bergambar komik dapat diawali dengan menentukan tema, menentukan karakter, menentukan alur, membuat sketsa, dan mengembangkan sketsa tersebut. Yuk, simak pembahasan berikut ini. Komik merupakan cerita yang menonjolkan gerak dan perbuatan melalui ilustrasi gambar. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan suatu informasi berupa cerita kepada pembaca. Langkah-langkah membuat komik adalah sebagai berikut. 1. Menentukan tema. 2. Menentukan karakter berdasarkan tema yang telah ditentukan. 3. Menentukan alur. 4. Siapkan alat dan bahan untuk membuat sketsa karakter. 5. Mengembangkan sketsa tersebut menjadi gambar yang lebih sempurna. Dengan demikian, cara membuat buku cerita bergambar komik dapat diawali dengan menentukan tema, menentukan karakter, menentukan alur, membuat sketsa, dan mengembangkan sketsa tersebut. Semoga membantuŸ™‚

Ada6 buku cerita bergambar anak yang terkumpul dari 6 grup mahasiswa. Buku pertama berjudul The Mongkey and the Squirrel karya Aditya Tasya, Muhammad Ega, dan Nur Amalia yang bertema mengenai pentingnya kejujuran dalam proses dibandingkan dengan hasil yang didapati namun dengan cara yang curang. The Monkey and the Squirrel/Dokumen pribadi

Bagaimana membuat ilustrasi untuk buku cerita anak? Yuk simak tips dari Kak Hirzi Raditya saat magang di Gamelab Indonesia. Tahun ke tahun kemaujuan teknologi di bidang digital sangatlah cepat, salah satunya desain grafis. Secara garis besar, desain grafis merupakan karya visual yang dapat berhubungan dengan teks, gambar, ataupun elemen lainnya. Perkembangan Desain Grafis Desain grafis digunakan pertama kali pada tahun 1950an oleh industri percetakan dan penerbitan. Dulu desain grafis hanya berbentuk cetak, contohnya seperti majalah, koran dan sebagainya. Namun perkembangan digital yang sangat cepat membuat desain grafis juga berkembang ke arah digital. Yakni dalam bentuk gambar digital seperti yang biasa kita lihat saat ini. Misalnya ilustrasi, tipografi, hingga fotografi. Perkembangan digital saat ini dapat dikatakan sangat pesat. Salah satunya di bidang sosial media. Sekarang ini sosial media sangat berperan besar di kalangan masyarakat. Dengan adanya sosial media, masyarakat mudah untuk mengakses berbagai macam berita terbaru dan berinteraksi dengan teman-temannya. Bahkan, saat ini banyak sekali perusahaan yang membuka lowongan perkerjaan melalui sosial media. Kalau kita perhatikan, posisi sebagai desainer grafis menjadi pekerjaan yang cukup diminati dan banyak dicari. Setelah mengerti perkembangan desain grafis, di sini saya akan membagikan tutorial pembuatan desain buku cerita anak. Yuk simak langkah-langkahnya. Baca Juga 10 Alasan Kenapa Kamu Harus Belajar CorelDRAW untuk Jadi Desainer Grafis Profesional Tutorial Pembuatan Desain Storybook Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat buku cerita 1. Menuliskan Narasi Cerita Dalam menulisakan narasi cerita kita harus memperhatikan korelasi narasi cerita satu dengan lainnya. Korelasi ini sangat penting agar terciptanya storybook yang dapat menarik minat pembaca dan memiliki cerita yang nyaman untuk diikuti. Dalam membuat narasi cerita kita harus menentukan ide utama. Setelahnya baru kita bisa menentukan unsur-unsur pendukung lainnya. Penulisan narasi cerita harus disusun secara urut mulai dari awal hingga akhir agar setiap cerita yang dibaca memiliki keterkaitan. 2. Membuat Sketsa Setelah membuat narasi cerita, yang berikutnya harus kita lakukan adalah membuat sketsa gambarnya terlebih dahulu secara manual. Sketsa sendiri merupakan gambaran kasar sebelum digambar dalam software aplikasi grafis. Selain itu, membuat sketsa juga mempermudah desainer dalam menentukan desain apa yang ingin dibuat selanjutnya. Pembuatan sketsa ini sebenarnya dapat dibuat dengan cara digital ataupun dengan manual. Bedanya, sketsa digital dapat dibuat menggunakan pen tablet sedangkan sketsa manual dapat menggunakan pensil dan kertas. Setelah sketsa sudah masuk ke dalam software aplikasi grafis, kalian bisa melakukan tracing untuk sketsa yang telah dibuat tadi. 3. Coloring Bagian yang tidak kalah penting dari membuat ilustrasi digital yaitu bagian coloring. Di sini kalian akan memberikan warna yang pas dan enak untuk dilihat oleh mata. Di bagian ini agak sedikit rumit dikarenakan kita harus melakukan pemilihan warna dan gradasi yang bagus agar gambar yang dihasilkan enak dilihat oleh mata. Saat mengerjakan bagian coloring, kalian harus memiliki kesabaran lebih agar mendapatkan perpaduan warna yang cocok. Shading pada bagian coloring juga penting karena dapat mempertegas struktur dan simetri pada dimensi agar terlihat lebih nyata. 4. Masukkan Narasi Ke Dalam Scene Jangan lupa untuk memasukkan narasi yang telah dibuat sebelumnya ke dalam scene. Ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui maksud dari gambar yang telah dibuat. Pemilihan font juga benar-benar harus diperhatikan. Kita harus bisa memilih font yang pas agar enak dibaca oleh para pembaca. Narasi yang dimasukkan ke dalam scene juga harus berada dalam safe zone atau garis bantu yang sudah dibuat. 5. Membuat Cover Agar buku cerita lebih menarik, kita bisa menambahkan cover. Cover merupakan hal pertama yang dilihat oleh pembaca. Jadi, buatlah cover buku semenarik dan sekeren mungkin agar pembaca penasaran dengan isi dari buku cerita tersebut. Cover terdiri dari 3 bagian yaitu cover depan, cover dalam, dan cover belakang. Dalam 3 cover tersebut kita harus memuat judul dari buku cerita yang dibuat. Ketika membuat judul buku, kita harus memperhatikan pemilihan tipografi, warna, dan gradasi. Ketiganya ini adalah bagian penting dari sebuah judul buku. Itulah merupakan tahapan – tahapan yang dilakukan dalam pembuatan storybook cerita anak, semoga tutorial tersebut bisa membantu kamu dalam membuat sebuah buku ilustrasi cerita anak.
bukucerita bergambar sebagai berikut: untuk digunakan. 4,8 4,6 SIMPULAN DAN SARAN 4,4 Simpulan 4,2 Hasil penelitian dan pengembangan ini 4 dapat disimpulkan bahwa: 3,8 1. Cara 3,6 Ahli Materi Ahli Media Guru Siswa mengembangkan media pembelajaran buku cerita bergambar untuk pembelajaran IPS SMP kelas VIII Gambar 1. Diagram Kelayakan Media Buku
Unduh PDF Unduh PDF Menulis kisah yang luar biasa untuk buku anak-anak hanyalah separuh dari perjuangan yang harus ditempuh. Bahkan alur yang paling menarik sekalipun tidak akan menjadi hidup tanpa ilustrasi yang jelas untuk mengimbangi teks. Untungnya, dengan bertukar pikiran, berkomunikasi dengan penulis buku, serta menggunakan ilustrasi cat air sederhana, Anda dapat menambahkan nuansa keriangan dan keceriaan pada buku-buku Anda. 1Dapatkan dan pelajari arahan penulis. Jika Anda dikontrak untuk membuat ilustrasi buku, sering kali penulis akan memberi Anda arahan-daftar catatan yang menggambarkan aksi utama dalam tiap lembaran buku. Pelajari arahan ini dengan cermat, dan cobalah untuk tetap berpijak pada intensi penulis. Jika ingin membuat ilustrasi buku sendiri, Anda memiliki lisensi kreatif yang tak terbatas![1] 2Sesuaikan gambar berdasarkan tingkat kemahiran membaca. Rentang usia pembaca yang berbeda membutuhkan jenis ilustrasi yang berbeda pula. Jika Anda menulis untuk anak kecil, tiap gerakan alur utama mungkin perlu digambarkan dalam ilustrasi Anda dengan cara yang jelas dan mudah diikuti. Pembaca yang sedikit lebih besar yang dapat membaca hampir semua cerita sendiri mungkin hanya perlu ilustrasi yang menggambarkan tema serta momen-momen tertentu dalam suatu bab.[2] 3 Dapatkan inspirasi dari karya seniman lain. Tidak ada salahnya mengacu pada ide gaya buku anak-anak yang sukses. Selain itu, lihat bentuk seni lain-seperti lukisan, tekstil, atau film-untuk mendapat ide estetika umum gambar-gambar Anda.[3] Jika Anda menulis untuk audiens yang lebih muda, karya Dr. Seuss mungkin dapat dijadikan acuan awal; gayanya yang penuh khayal dan orisinal membuka jalan bagi banyak seniman buku anak lainnya. Cobalah melihat-lihat karya seni yang terkait dengan latar cerita Anda. Contohnya, jika Anda membuat ilustrasi tentang kesatria dan kastel, Anda harus mencoba meneliti seni dari abad pertengahan. Iklan 1Gambar sketsa buku dalam ukuran kecil. Sketsa kecil yang tidak mendetail ini-hanya berukuran dua hingga lima sentimeter-memungkinkan Anda untuk menelusuri jejak alur visual seluruh isi buku. Anda tidak perlu menghapus atau merevisi sketsa ini; cukup gambar dengan cepat dan biarkan ide-ide Anda mengalir. Berfokuslah pada desain lanskap, titik perhatian, dan dan tata letak secara umum.[4] 2 Gambar sketsa persiapan untuk cerita Anda. Berfokuslah pada pengembangan karakter dengan menjelajahi berbagai macam potensi ekspresi, postur, dan suasana hati untuk tiap karakter yang akan Anda ilustrasikan. Anda dapat menggunakan ini sebagai referensi selama keseluruhan proses ilustrasi.[5] Sebagai contoh, jika karakter utama Anda muncul pertama kali dalam keadaan sedih dan berakhir bahagia, cobalah menggambarnya dalam dua kutub emosi, dengan mengembangkan ekspresi sedang di tengah alur. 3 Buat templat sketsa. Setiap ilustrasi yang Anda hasilkan akan menutup satu atau dua halaman buku fisik sehingga menjadi penting untuk menyesuaikan dimensi sketsa dengan dimensi produk akhir. Cobalah membuat garis yang tepat dengan pensil dan penggaris di kertas sketsa sebelum membuat sketsa cerita.[6] Jika ilustrasi Anda dapat menutup dua halaman, pastikan untuk menandai area yang akan dipakai sebagai ruas buku, dan hindari menggambar sketsa detail penting di ruang ini. Pastikan untuk menentukan di mana penulis bermaksud meletakkan teks di tiap halaman. Tandai area-area ini dengan garis, dan hindari membuat sketsa mendetail di atasnya. 4Sesuaikan penempatan teks. Ilustrasi Anda harus mengikuti alur buku secara berkesinambungan sebagaimana tercetak di tiap halaman. Cobalah untuk menangkap detail-detail yang digambarkan dalam cerita, dan cari cara untuk memberi bocoran samar peristiwa yang akan terjadi di halaman berikutnya melalui gambar-gambar Anda.[7] 5Periksa konsistensi. Pastikan tiap karakter Anda mudah dikenali di sepanjang buku. Periksa konsistensi pakaian, warna, dan ekspresi. Jika karakter sulit dikenali oleh anak di beberapa halaman, alur cerita mungkin sulit untuk diikuti.[8] 6Bagikan sketsa dengan klien Anda. Jika Anda membuat ilustrasi untuk seorang klien, pastikan untuk menunjukkan sketsa terlebih dahulu sebelum melanjutkan. Di tahap ini, gambar masih relatif mudah diubah atau diganti, dan penting untuk mendapat izin serta umpan balik dari penulis sepenuhnya sebelum Anda mulai membuat gambar final. 7Persiapkan sketsa akhir tiap halaman. Menggunakan sketsa persiapan sebagai referensi, ubah ukuran gambar menjadi ukuran target dan tambahkan detail-detail ekstra-objek, tekstur, atau pemandangan-yang ingin Anda masukkan ke dalam ilustrasi. Untuk membuat skala secara akurat, cobalah untuk membuat kisi yang telah diukur di atas sketsa persiapan, dan cukup salin tiap satu kuadran ke kisi yang lebih besar dengan skala dimensi akhir.[9] Iklan 1 Transfer sketsa Anda ke atas kertas cat air. Sebelum menghidupkan sketsa dengan cat, Anda perlu memindahkannya ke kertas yang sesuai. Untuk solusi sederhana, cobalah memfotokopi sketsa secara langsung di atas kertas cat air menggunakan pencetak. Jika pencetak Anda tidak dapat menangani kertas cat air berat, cobalah transfer tradisional menggunakan arang. Gosok bagian belakang kertas sketsa dengan arang, tempelkan sisi yang berarang ke kertas cat air, kemudian jiplak gambarnya. Saat mengangkat kertas sketsa, Anda akan memegang salinan sketsa orisinal pada kertas cat air.[10] 2Tentukan warna Anda. Sebelum menyapukan warna, persiapkan palet warna secara cermat. Warna buku anak-anak dapat memiliki peran yang sama pentingnya terhadap suasana dan nuansa karya dengan desain gambar sehingga pastikan untuk berkonsultasi dengan penulis mengenai nuansa warna buku. Warna-warna yang terang sering kali menyampaikan emosi riang, sedangkan ambar gelap serta biru gelap dapat membuat ilustrasi Anda terasa lebih muram.[11] 3Sapukan warna dengan kuas cat air. Jika Anda masih belajar melukis dengan cat air, Anda mungkin perlu menuangkan gambar pada salinan kertas ekstra untuk latihan sebelum menuangkan gambar final. Ingat menggambar dengan cat air memerlukan sentuhan yang lebih ringan dibandingkan bentuk gambar lainnya. Sapukan kuas dengan lembut, dan berlatihlah beberapa kali untuk mengembangkan keterampilan Anda.[12] 4 Buat garis menggunakan pena. Untuk kontras, ketegasan, dan pancaran ekstra, tambahkan garis luar menggunakan pena pada sebagian atau semua garis. Untuk mencegah belobor, cobalah menggunakan pena dengan tinta anti air. Untuk mendapatkan nuansa komik dengan tepian yang lebih tegas, cobalah membuat garis luar dengan tinta sebelum menggambar dan isi garis-garisnya. Ingat tinta ini bersifat opsional! Jika Anda bertujuan mendapatkan nuansa abstrak dan ajaib, pilihannya adalah dengan membatasi garis luar atau tidak menggunakannya sama sekali.[13] Iklan Jika bekerja dengan editor atau penulis, Anda perlu memberikan sejumlah ide yang dapat mereka pilih ini dapat memberi mereka input positif mengenai desain. Anda bebas menggambar apa saja saat membuat ilustrasi untuk buku Anda sendiri. Meskipun ada orang yang beranggapan gambar Anda aneh, tidak masalah, karena itu buku Anda sendiri! Hal yang paling penting adalah Anda puas dengan hasilnya. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kertas sketsa Kertas cat air Cat air Penghapus Pensil grafit Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Beberapabuku elektronik bahkan ada yang memberikan suara tentang bagaimana cara mengucapkan ejaan yang benar. Secara umum, buku elektronik bisa disebut sebagai electronic book, e-book, eBook, e-Book, ebook, digital book, atau bahkan e-edition (Prasetya & Tsukasa, 2018). Buku elektronik lebih banyak diminati karena praktis untuk dibawa kemana-mana.

Cerita bergambar merupakan perpaduan antara gambar dan teks yang berbaur menjadi satu kesatuan yang mengandung keindahan dan cerita yang bermakna. Berikut adalah langkah-langkah dan tips membuat cerita bergambar a. Rancang artinya adalah membuat sketsa ide di atas lembaran-lembaran kertas berukuran kecil, berupa story board yang menggambarkan tata letak gambar dan teks sebelum dibuat sketsa dalam ukuran buku jadi. b. Komunikasi artinya tujuan dari gambar adalah memperjelas dan menambah bunyi teks, jelaskan apa yang ingin anda sampaikan dengan gambar, serta hindari penambahan ornamen dan adegan yang berlebihan dan tidak terdapat dalam teks. c. Komposisi artinya variasi gambar dalam halaman, serta perhatikan point of interest dalam gambar yaitu posisi dimana arah pandangan pembaca akan tertuju. d. Karakter dapat berupa manusia maupun hewan. e. Konsisten artinya karakter tokoh beserta pemandangan sekitarnya tetap konsisten. Kemiripan karakter harus tetap terjaga meski dalam berbagai pose. f. Detail yaitu gambar yang memperkaya ilustrasi namun jika terlalu banyak juga akan menganggu, gunakan gambar detail dengan bijak dan tetap fokus pada adegan dan karakter di dalamnya. g. Style yaitu gaya ilustrasi dan media yang digunakan adalah pilihan, yang penting untuk diingat bahwa tujuan utama buku bergambar yang akan dibuat adalah mengomunikasikan cerita dan mencuri perhatian target audiens. 10. Cerita Rakyat a. Definisi cerita rakyat Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beranekaragam mencakup kekayaan budaya dan kekayaan yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian disuatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita rakyat umunmya diwujudkan dalam bentuk binatang manusia maupun dewa. Cerita rakyat menjadi bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki setiap bangsa. Jika digali dengan sungguh-sungguh, negeri kita sebenarnya berlimpah ruah cerita rakyat yang menarik. Bahkan sudah banyak yang menulis ulang dengan versi mereka masing-masing. Cerita rakyat juga merupakan suatu unsur kebudayaan nasional yang masih hidup dan berkembang disuatu daerah. Peranan cerita rakyat dalam masyarakat tidak perlu diasingkan lagi mengingat pentingnya nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya peranannya anatara lain sebagai penunjang perkembangan bahasa daerah, penunjang perkembangan bahasa, dan sastra Indonesia, pengungkap alam pikiran beserta sikap, dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat pendukungnya. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat melalu bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya susunan nilai sosial masyarakat tersebut. Dahulu, cerita rakyat diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya secara lisan. Dongeng rakyat atau legenda dapat dijadikan sebagai wadah untuk menyatakan harapan mereka mengenai kehidupan. Dongeng rakyat atau legenda mencerminkan ritual, kebiasaan, adat istiadat serta tradisi dari masyarakat. Hubungan kekeluargan, keyakinan dan ritual suku dicerminkan dalam karakter pada dongeng rakyat atau legenda pada zaman itu. Dongeng rakyat atau legenda diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Bercerita dan mendongeng adalah kegiatan yang bermanfaat untuk tumbuh kembang otak anak. b. Ciri-ciri Cerita Rakyat Disampaikan turun temurun, tidak diketahui siapa yang pertama kali membuatnya, kaya akan nilai-nilai luhur, bersifat tradisional, memiliki banyak versi dan variasi, mempunyai bentuk-bentuk klise dalam susunan atau cara pengungkapkannya, bersifat anonim artinya nama pengarang tidak ada, berkembang dari mulut ke mulut, dan cerita rakyat sering disampaikan secara lisan Danandjaya, 2007 3. c. Macam-macam Cerita Rakyat 1. Fabel atau cerita binatang yaitu sebuah cerita rakyat yang tokoh pelakunya berupa binatang, dan binatang tersebut bisa berperilaku seperti manusia. Misalnya kancil yang cerdik dan serigala yang licik. 2. Legenda yaitu sebuah cerita yang berisi tentang asal-usul terjadinya suatu tempat, misalnya ausul danau Toba. 3. Mite adalah sebuah cerita yang berisi dewa dewi atau cerita sifatnya sakral dan penuh mistis misalnya kisah Nyi Roro Kidul. 4. Sage yaitu sebuah cerita yang isinya mengandung unsur sebuah sejarah, misalnya Rarajongrang. 5. Epos yaitu sebuah cerita kepahlawanan, misalnya Ramayana dan Mahabarata. 6. Cerita jenaka yaitu sebuah cerita yang menceritakan sebuah kebodohan atau sesuatu yang lucu, misalnya cerita Si Kabayan. d. Beberapa Contoh Cerita Rakyat Indonesia yang kaya akan cerita rakyat di setiap daerah dari sabang sampai merauke sudah tak asing lagi di telinga kita, beberapa cerita rakyat yang ada di Indonesia sudah dikemas dalam bentuk buku bergambar yang menarik perhatian anak-anak. Beberapa contoh cerita rakyat sebagai berikut a. Asal Mula Nama Kota Balikpapan Cerita rakyat ini berasal dari Kalimantan Timur dengan judul asal mula nama Kota Balikpapan, buku cerita rakyat ini dirancang oleh Thio Dhamma Kusuma, seorang mahasiswa Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra Surabaya. Dalam perancangannya iya menggunakan gaya visual manga untuk mengkomunikasikan ilustrasi cerita yang dikombinasikan dengan unsur-unsur daerah Indonesia yang menarik, dengan menonjolkan karakter utama dalam cerita agar anak-anak mampu mengingatnya. Dalam perancangan buku ini iya berharap agar buku cerita rakyat ini dapat mendidik anak-anak melalui pesan moral yang terkandung dalam isi cerita. Adapun kekurangan dari buku cerita rakyat ini adalah penampilan ilustrasi ceritanya menggunakan gaya manga dengan karakter tokoh dewasa yang tidak cocok dengan karakter anak-anak, selain itu penampilan layout yang masih sangat sederhana disertai dengan teks yang panjang membuat anak-anak bosan untuk membacanya. Gambar Buku Cerita Asal Mula Kota Balikpapan foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy b. Adaptasi Legenda Lutung Kasarung Lutung Kasarung adalah sebuah cerita yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Sunda, Jawa Barat Indonesia. Cerita ini mengisahkan perjalanan Sanghyang Gurumida dari kahyangan ke bumi dalam wujud seekor lutung, yaitu kera hitam berekor panjang. Ketika sampai di bumi iya tersesat di tengah lautan, itulah sebabnya iya dipanggil Lutung Kasarung yaitu kera yang tersesat. Di hutan iya bertemu dengan seorang putri bernama Purbasari, meskipun berwujud seorang Lutung namun iya berhasil menikahi Putri Purbasari. Buku cerita rakyat ini dirancang oleh Margaretta Nia Winata seorang mahasiswi Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra Surabaya. Buku ini berisikan adaptasi cerita Lutung Kasarung yang latarnya telah diubah menjadi lebih moderen, dengan tampilan gaya pop-up serta menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penggambaran gaya visualnya menggunakan gaya manga. Adapun kekurangan dari buku ini adalah penggunaan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dimana target audiensnya adalah anak-anak unsia 8-12 tahun yang belum fasih dalam bahasa inggris, selain itu buku yang di tampilkan dalam bentuk pop-up sangat besar kemungkinan akan cepat rusak tanpa panduan dan arahan dari orang tua. Gambar Buku Cerita Legenda Lutung kasarung foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy c. Asal Usul Nama Pamboang Cerita rakyat ini berasal dari Sulawesi Barat. Tiga orang pemuda dari Kampung Benua, berniat memperluas permukiman dan ladang penduduk, termasuk membangun pelabuhan agar masyarakat lebih makmur. Mereka diberi gelar I Lauase, I Lauwella, dan I Labuqang. Gelar tersebut didapat sesuai dengan bidang yang mereka kerjakan dalam mewujudkan keinginan mereka itu. I Lauase bertugas membuka hutan menjadi ladang dengan menggunakan wase, yaitu sejenis kapak. I Lauwella bertugas membabat dan membersihkan wella atau rumput laut di pantai untuk dijadikan tempat perdagangan. Sementara itu, I Labuqang bertugas meratakan tanah di pantai yang berlubang-Iubang, karena ulah buqang atau kepiting. Gaya visual yang di gunakan dalam cerita ini adalah gaya kartun dengan penggunaan warna-warna cerah, namun gaya layout dalam buku ini digambarkan dalam bentuk buku komik yaitu ilustrasi yang disertai dengan balon-balon tulisan. Kelemahan dari buku ini adalah penggambaran visual objek dalam cerita yang menampilkan tokoh utamnaya dengan karakter yang mirip, sehingga susah untuk membedakan antara tokoh yang satu dengan yang lainnya. Gambar Buku Cerita Asal Usul Nama Pambonan foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy d. Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut Ande-Ande Lumut merupakan cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Dalam ceritanya dikisahkan Ande-Ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran yang bernama asli Panji Asmarabangun dari kerajaan Jenggala. Menurut cerita, Panji Asmarabangun melakukan penyamaran karena ingin mencari istrinya yang telah pergi meninggalkan istana. Gambar Ilustrasi cerita Ande-Ande Lumut sumber Maret, 2017 e. Kisah Ajisaka dan Asal Mula Aksara Jawa Merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya. Bentuk aksara dan seni pembuatannyapun menjadi suatu peninggalan yang patut untuk dilestarikan. Pada zaman dahulu kala, di Desa Medang Kawit, Desa Majethi, Jawa Tengah. Hidup seorang kesatria bernama Ajisaka. Dia seorang tampan dan memiliki ilmu yang sangat sakti. Ajisaka memiliki dua orang punggawa bernama Dora dan Sembada. Mereka berdua setia menemani Ajisaka. Suatu hari, Ajisaka ingin pergi berkelana, bertualang meninggalkan Pulau Majethi. Kemudian Ajisakapun pergi bersama dengan Dora. Sedangkan Sembada tetap tinggal di Pulau Majethi. Sebelum pergi Ajisaka berpesan kepada Sembada untuk menjaga keris pusaka Ajisaka dan membawanya ke Pegunungan Kendeng. Gambar Ilustrasi cerita Ajisaka dan Asal Mula Aksara Jawa sumber internet, Maret, 2017 f. Kisah Asal Mula Danau Toba Cerita ini berasal dari Sumatra Utara dikisahkan hiduplah seorang pemuda pengembara, ia mengembara ke berbagai negeri. Pada suatu hari, sampailah ia disuatu tempat yang alamnya sangat indah dan subur. Di sekitar tempat itu terdapat sebuah sungai yang jernih airnya. Pemuda itu tertarik untuk menetap di tempat itu. Dan ahirnya iapun membangun sebuah rumah sederhana tidak jauh dari sungai. Gambar Ilustrasi Cerita asal Mula Danau Toba sumber internet, Maret, 2017 B. Kajian Teori 1. Karampuang a. Lokasi Komunitas adat Karampuang terletak di Dusun Karampuang Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Daerah ini sebenarnya bertetangga dengan Desa Bana Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone. Kabupaten Sinjai adalah salah satu 23 Kabupaten dalam Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di pantai Timur bagian selatan jazirah Sulawesi Selatan. Jaraknya sekitar 223 km dari Kota Makassar. Kabupaten sinjai memiliki luas 819,96 km, terdiri dari delapan kecamatan definitif dengan jumlah desa sebanyak 63 buah, 13 kelurahan definitif, 6 buah desa/kelurahan persiapan dan 323 buah dusun/lingkungan. Melihat kondisi alamnya dapat dikatakan bahwa daerah ini memiliki tiga dimensi karena meliputi alam pegunungan, alam pantai, dan pulau-pulau. Letak wilayah antara 5° sampai 5° Lintang Selatan dan antara 199° sampai 120°1000°, Bujur Timur Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai, 2013. Dusun Karampuang terletak di wilayah -5° 6° LS, +120° 6° khusus kondisi geografis Karampuang terletak di atas pegunungan dengan ketinggian sekitar 618 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 75 mm dan suhu udara rata-rata 23° C. Jarak dari pusat kota Sinjai sekitar35 Km, untuk mencapai kampung ini dapat menggunakan roda dua dan empatmelalui jalan beraspal yang sempit di lereng-lereng gunung dengan tikungan yang tajam. Kondisi geografis ini memungkinkan masyarakat lebih banyak mencari penghidupan disektor perkebunan. Gambar Akses Jalan Menuju Rumah Adat foto Sri Wulandari, Mei 2017, Samsung Galaxy b. Sejarah Karampuang Terbentuknya dusun karampuang tidak terlepas dari kehadiran sosok tidak dikenal di puncak sebuah bukit yang dikenal dengan Batu Lappa dan sangat dikeramatkan hingga kini yang dalam khasanah sejarah dan budaya Sulawesi Selatan dikenal dengan To Manurung. To artinya orang sedang Manurung artinya yang turun atau tiba-tiba muncul dan tak diketahui asal-usulnya. To Manurung sebagai sosok yang tidak dikenal tersebut membangkitkan kekaguman tersendiri dari seluruh warga yang datang menyaksikan sosok tak dikenal tersebut. Begitu kharismatiknya pada saat warga berbondong-bondong ke tempat kehadiran To Manurung tersebut, bulu kuduk warga merinding dan secara spontan merasakan karampulue yang artinya berdiri bulu roma. Kata karampulue akhirnya dijadikan menjadi nama Karampuang. Seiring dengan perjalanan waktu, kata karampulue menjadi Karampuang karena tempat tersebut sering digunakan sebagai tempat persinggahan raja-raja atau bangsawan Bone atau sering di panggil Puang serta bangsawan Gowa yang sering disapa dengan Karaeng. Perpaduan dua nama Puang dan Karaeng akhirnya karampulue menjadi Karampuang. To Manurung pertama ini akhirnya di daulat untuk menjadi pemimpin masyarakat Karampuang dan mencetak beberapa sawah yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat hingga kini. Masa pemerintahan To Manurung ini sangat singkat karena tiba-tiba saja lenyap ditempat pertama kali dia dilihat oleh masyarakat dengan meninggalkan pesan yang sangat mendalam “eloka tuo tea mate, eloka madeceng tea maja yang artinya saya ingin hidup dan tak mau mati, saya ingin kebaikan dan menghindari kejelekan” pesan ini diterjemahkan oleh warga bahwa dia ingin bahwa apa yang telah ia lakukan tetap dilestarikan dan kelak menjadi modal utama masyarakat Muhannis, 2013 80-82. c. Sosial Budaya Sebagai masyarakat adat yang tetap lestari hingga kini, kehudupan sosial dan budaya Karampuang diatur berdasarkan hukum adat yang diturunkan turun-temurun melalui pesan tertulis yang disebut Lontara. Kehidupan sosial di Karampuang, menurut beberapa penulis atau peneliti sebelumnya mengatakan masih sangat tertutup, hal ini juga yang menjadi tantangan bagi penulis untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang Karampuang. Masyarakat ataupun komunitas adat Karampuang dalam melengkapi peran adat tentunya dibutuhkan perangkat-perangkat adat yang bertugas untuk mempertahankan tradisi leluhur. Dalam menjalankan tugas yang telah digariskan oleh adat, perangkat adat yang dimaksud adalah sosok yang ditokohkan dan dipercaya untuk menjalankan tradisi leluhur. Untuk tugas ini masyarakat karampuang menyerahkan sepenuhnya kepada Tomatoa, Gella, Sandro, dan Guru. Keempatnya disebut “Eppa alliri tettepona hanuae” yang digambarkan dengan ungkapan dalam lontarak “Api tetteng Arung, tana tudang Ade, anging rekko Sanro, wae suju Guru” empat unsur kehidupan yakni api, tanah, udara, dan air keempat tokoh tersebut diikat dalam sebuah sumpah untuk menjalankan tugas dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dengan demikian untuk menunjang kelagsungan hidup dan kesejahteraan perangkat adat di atas maka mereka berhak mengelolah galung arajang yang juga biasa disebut sebagai galung hara-hara dan dikerjakan secara gotong royong. Kepatuhan masyarakat demi kesejahteraan perangkata adatnya tergambar pada saat pengolahan dan penanaman pada galung arajang dimana masyarakat tidak bersedia menanami sawahnya sebelum galung arajang ditanami oleh masyarakat demikian pula pada saat panen. Dalam menjalankan tugas sebagai pemangku adat mereka tidak boleh diganti begitu saja. Jabatan mereka berlaku seumur hidup. Kecuali melakukan pelanggaran yang berat terhadap kemuliaan adat sebagai jabatan adat, maka jabatannya tidak mutlak diwariskan kepada anaknya melainkan boleh pada saudara-saudaranya, pamannya serta kerabatnya. Jabatan Tomatoa, Gella dan Guru harus dijabat oleh pria sedangkan Sanro harus dijabat oleh wanita. Komunitas adat Karampuang memiliki beberapa upacara adat yang terbagi dalam empat kategori besar dengan masing-masing memiliki penanggung jawab. Dalam pesan leluhurnya ada ungkapan yang mengatakan “Mappogau hanua Arungge, mabbissa lompui Gellae, makkaharua Sanroe, mattula balai Gurue” Seorang pemimpin dalam tradisi masyarakat adat Karampuang adalah panutan dari seluruh warganya yang disebut ana’. Untuk itu dalam radisi adat Karampuang pemimpin yang dipilih mempunyai kriteria khusus. Kriteria itu adalah Muhannis, 201348 1 Mabbali panggara telah menikah 2 Maumuru cukup umur, sekitar 35 tahun 3 Paisseng ri ade paham dengan adat 4 Nacoe tau berwibawa 5 Temmakara-kara tidak sedang berperkara 6 Mappalece membujuk Berikut adalah struktur lembaga adat karampuang yang dibagi menjadi empat tokoh adat dengan untuk menjadi pengganti d yang berbeda-beda Marson Maizi, 2013 23. a Tomatoa Arung to matoa menempati urutan pertama dalam struktur adat Karampuang. Arung adalam menjalankan fungsinya sebagai to Matoa didampingi oleh seorang Ana Malolo, yakni sebagai pabbicara dan juga merupakan putra mahkota atau pattoa. Kedudukan sebagai pattoa bukanlah mutlak untuk menjadi pengganti dari Arung, tetapi hanya sebagai juru bicara dari Arung. b Gella atau Perdana Mentri Jabatan kedua di duduki oleh Gella. Dalam menjalankan jabatan ini, selain sebagai pelaksana adat masih ada dua jabatan penting yang merupakan bagian tugas yakni sebagai Makkuasa ri tana rakko dan laritana. Sebagai makkuasa ri tana rakko, Gella bertugas untuk menyelesaikan persoalan rumah tangga, perselisihan, gotong royong. Sedangkan sebagai lari tana, Gella harus mengadili perkara yang berhubungan dengan tanah, seperti sengketa tanah pemukiman atau tanah milik warga. Dalam mengadili perkara Gella tidak berhak untuk memutuskan siapa pemenang atau kalah dalam perkara. Semua itu adalah wewenang penuh dari To Matoa. Namun demikian, Gella dalam menjalankan fungsinya sebagai jaksa, maka dia selalu berupaya untuk tidak sampai perkara ini diputuskan oleh To Matoa. Olehnya itu Gella hanya berupaya untuk mendamaikan. Adapun Gella yang pernah menjalankan jabatan ialah Salaka, Takkuru, To Baco, To Lebu, Tenreng, Nyoma, Sanro. Pada saat ini yang menjabat ialah Puang Manga. c Sanro Jabatan yang paling penting dalam hal yang sifatnya ritual ditangani oleh Sanro, dimana diyakini sangat berperan memiliki kemampuan berhubungan dengan arwah leluhur bagi masyarakat setempat, Sanro diyakini sebagai figur yang dapat menghubungkan seluruh pendukung budaya Karampuang dengan leluhurnya. Dengan segala kemampuannya, Sanro juga diyakini mampu mengetahui keberhasilan dan kegagalan panen berikutnya. Secara garis besar tugasnya disebut dengan makkaharu, yakni sebagai pemimpin upacara adat seperi mabbissa loppo, pappole hajja, mappalesso ase, mappatinro bine, mappogau hanua dan ballisumange. Sanro sebagai pemimpin ritual selalu dijabat oleh wanita yang saat ini dijabat oleh Puang Jenne, sebelumnya dijabat oleh puang Ceba, Itimo, Sani dan Lumu. d Guru Dalam kehidupan bermasyarakat, hadirnya sebuah bencana tidak dapat dielakkan. Untuk itu maka diperlukan peranan Guru yang dalam tugas adatnya disebut mattola bala. Guru adalah tokoh yang bertugas untuk menjauhkan Karampuang dari bencana melalui doanya yang diakui makbul. Selain mattola bala, Guru juga bertugas untuk memimpin upacara keagamaan seperi maulid dan lebaran. Jabatan Guru mula-mula dijabat oleh Battara Guru, Puang Urekkeng, Hajji Tadang, Cimbo, Karang, Puang Mading, Puang Ruma dan Puang Kacong. Selain empat jabatan diatas, pada dasarnya terdapat beberapa jabatan lain yang takkalah pentingnya yaitu, ana malolo Arung dan ana malolo Gella yang bertugas membantu Tomatoa dan Gella dalam menyampaikan keinginan-keinginan Tomatoa dan Gella kepada masyarakat luas dan juga berfungsi sebagai hakim dalam memutuskan sebuah perkara dalam masyarakat adat. Jabatan-jabaan lain, terutama pada saat pelaksanaan upacara mappigau sihanua, upacara ini merupakan pesta adat terbesar di Kabupaten Sinjai. d. Upacara Adat Mappogau Sihanua Upacara adat mappogau hanua pesta kampung adalah merupakan suatu upacara adat terbesar yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat pendukung kebudayaan di Karampuang. Upacara tersebut berlangsung sangat meriah, diikuti oleh ribuan orang dan dipusatkan dalam kawasan adat. Upacara tersebut berlangsung dalam beberapa tahapan. Dalam proses adat mappogau hanua yang berdimensi sangat luas dan memiliki makna yang bermacam-macam pula, maka pelaksanaannya juga melibatkan jabatan-jabatan lain dalam pelaksanaannya. Arung atau Tomatoa hanya memimpin ritual tertinggi yakni di dalam emba Marson Maizi, 201324. Adapun urutan-urutan pelaksanaan upacara adat mappogau hanua adalah sebagai berikut 2. Mabbahang adalah musyawarah adat yang melibatkan seluruh komponen masyarakat. Inti acara ini adalah mattanra esse yakni menemukan hari H pelaksanaan upacara adat. Dalam penentuan hari, hanya ada dua hari yang dianggap baik yakni hari senin dan kamis sesuai dengan perhitungan adat mereka. 3. Mappatoa adalah sebuah ritual permohonan izin atau restu untuk melaksanakan upacara adat yang tergolong akrab ini. 4. Mabbaja-baja adalah kewaiban seluruh warga untuk membersihkan pekarangan rumah, membersihkan sekolah, pasar, jalanan, sumur, dan yang paling penting adalah lokasi upacara. 5. Menre’ ri bulu adalah ritual yang dilaksanakan di atas gunung dengan diawali prosesi yang rumit. Malam hari menjelang pelaksanaan sudah dinyatakan siap termasuk makanan yang akan disantap oleh para tamu yang datang. 6. Mabbali sumange’ ritual ini bisa juga disebut dengan massulo beppa adalah suatu acara dimana masyarakat setempat menyiapkan kue tradisional yang dibuat khusus, serta menyiapkan daun-daunan untuk pembuatan obat tradisional kepada seluruh warga pendukung kebudayaan tersebut. 7. Malling yaitu tahapan terakhir dari upacara adat ini disebut dengan malling atau berpantang yang dimulai tiap hari setelah acara bali sumange. Gambar Ritual Adat Mappogau Hanua sumber Mei 2107 Gambar Ritual Adat Mappogau Hanua Sumber Mei 2017 Pesta adat mappogau hanua secara garis besar adalah untuk mengenang leluhur mereka, sebagai bagian dari kehidupan kepetaniannya. Persembahannya yang dilakukan oleh mereka adalah suatu upaya mendekatkan diri mereka kedalam sukma leluhurnya yang memberikan suatu tanah yang subur, yang menuntun mereka dalam kehidupannya, adapun nilai-nilai yang terkandung dalam upacara mappogau hanua adalah sebagai berikut Muhannis, 2013 68 1 Nilai solidaritas/persatuan Sebagai suatu pesta yang sangat meriah dan membutuhkan waktu lama,
Keuntunganmenggunakan informational book ini dapat meningkatkan kegemaran membaca informasi pada anak mencapai 89,8%. Selanjutnya, hasil penelitian Jane (2006) menyatakan bahwa buku bergambar informasional memiliki ciri khas yang mendorong dan mendukung anak-anak dalam membangun pengetahuan dan pola penalaran baru mereka.
Bukucerita bergambar pun dapat menjadi langkah awal untuk memperkenalkan dunia membaca pada si Kecil dengan cara yang menyenangkan. Buku bergambar tidak mengandung banyak tulisan, sehingga tidak mudah membuat si Kecil merasa bosan. Malah, aneka gambar yang lucu dan beraneka warna akan sangat menarik minat si Kecil untuk memahami ceritanya.
Liputan6com, Jakarta Cara membuat komik bisa membantu para kreator menuangkan bakatnya. Komik termasuk bacaan favorit, terutama bagi para anak muda. Komik adalah bentuk visual dari bercerita yang memadukan gambar dengan teks. Cara membuat komik sering disajikan secara berurutan dalam panel, berupa bingkai yang menceritakan satu ketukan cerita. Meskipun sangat mungkin untuk membuat buku komik
.